Minggu, 30 September 2012

Pengenalan Papan PCB

Dalam kehidupan sehari-hari tentunya Anda sering berhubungan dengan peralatan elektronika seperti Televisi, Komputer dan yang tak asing lagi yaitu Radio. Di dalam peralatan tersebut terdapat banyak komponen-komponen elektronika seperti resistor, transistor, kapasitor dan lain sebagainya. Coba saja Anda bayangkan bagaimana menyusun komponen elektronika yang mungkin jumlahnya ratusan itu bila tidak ada papan rangkaian elektronika yang disebut PCB ( Printing Circuit Board ).

Dengan adanya PCB maka komponen-komponen elektronika itu menjadi terlihat rapi tidak semrawut dan mudah untuk melacak kesalahan atau kerusakan bila peralatan tersebut suatu saat nanti mengalami gangguan.

PCB terbuat dari lempeng fiber yang dilapisi oleh tembaga. Ketika kita pertama kali membeli sebuah papan PCB kosong, papan itu belum terlihat jalur-jalur hanya ada lapisan fiber dan lapisan tembaga dipermukaannya.

Ada beberapa type PCB kosong yang ada dipasaran yaitu SINGLE SIDE, DOUBLE SIDE dan MULTI LAYER. Single Side artinya papan PCB tersebut hanya mempunyai satu sisi yang dilapisi oleh lempeng tembaga. Double Side artinya papan PCB tersebut mempunyai dua sisi yang dilapisi oleh lempeng tembaga dan lapisan fibernya ada diantara dua lapisan tembaga tersebut. Sedangkan untuk type Multi Layer biasanya hanya dibuat oleh pabrik pembuat peralatan tersebut. Type multi layer ini terdiri dari beberapa lapis tembaga dan fiber yang disusun secara berselingan.


Warna orange pada gambar di atas adalah sisi dari lempeng tembaga, sedangkan yang berwarna coklat adalah lapisan fiber. Lapisan tembaga inilah yang nantinya menjadi konduktor dari komponen yang satu ke komponen lainnya, sedangkan lapisan fiber sebagai isolator, karena tidak dapat menghantarkan lilitan

Untuk membuat jalur-jalur pada PCB diperlukan suatu teknik kimia dengan bantuan cairan FeCl3 ( Ferri Chloride ) proses ini sebenarnya mirip dengan pengikisan batu tebing dipinggir laut yang habis dikikis oleh gelombang air laut yang sedikit-demi sedikit mengikisnya. Dalam dunia ELEKTRONIKA proses ini dinamakan ETCHING.

Banyak cara untuk melakukan proses ETCHING ini, salah satunya seperti yang dituturkan di atas. Tapi untuk Industri yang berskala besar, proses seperti di atas bukanlah sebuah pilihan yang baik, karena disamping memakan waktu yang cukup lama hasilnya pun tidak memadai, untuk itu biasanya perusahaan yang berskala besar menggunakan proses ELEKTROLISIS untuk menghasilkan sebuah PCB yang bagus dan dapat diproses dengan cepat serta hasilnya memadai, tapi proses itu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk Home Industri justru sebaliknya proses ETCHING seperti yang dituturkan di atas lah yang paling murah dan mudah.
Perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan proses ETCHING sebagai berikut :

1.PCB Kosong yang tidak berlobang.
2.Spidol anti air (Permanent Ink) merk apa saja contoh ARTLINE, SNOWMAN, ARROW, BOXI dll.
3.FeCl3 (Ferri Chloride) yang dapat dibeli di toko elektronika atau kimia.
4.Air bersih, kalau bisa usahakan pakai air panas.
5.Sebuah Baki dari plastik atau kantong plastik ukuran bebas yang penting PCB di atas nantinya bisa terendam.
6.Thinner untuk menghilangkan sisa SPIDOL
7.Sebuah penjepit dari bambu atau plastik untuk menjepit PCB yang di proses

Tindakan pertama kita yaitu menyiapkan PCB kosong dan spidol tahan air, kita akan melukiskan jalur-jalur dari rangkaian dengan spidol pada lapisan tembaga dari PCB. Nantinya pada hasil akhir jalur yang kita gambarkan dengan spidol itulah yang menjadi jalur koneksi antar komponen. Perhatikan lagi gambar berikut.

Nah gambar di atas adalah layout dasar dari rangkaian elektronika yang akan dibuat PCB nya. Titik-titik putih nantinya akan kita lubangi dengan BOR listrik atau BOR tangan dengan mata bor berdiameter 0,5 mm. Tapi juga perlu kalian ketahui bahwa semakin banyak atau lebar lapisan tembaga yang terbuang, maka semakin banyak pula cairan FeCl3 ( Ferri Chloride ) yang dibutuhkan. Jadi agar pemakaian dari FeCl3 dapat dikurangi dan juga agar jalur yang kita buat nanti tidak mudah terkelupas, maka kita usahakan memblok jalur yang mempunyai koneksi yang sama. Memang kelihatannya tidak bagus, tapi ini lebih baik sebab jalur yang kita buat nanti akan terlihat kokoh dan tidak mudah terkelupas. Sehingga Rancangan PCB kita menjadi seperti berikut ini. Pemblokan ini terserah dari selera Anda, Anda bisa saja membuat yang lebih cantik dan indah dipandang asal jalur yang tidak berhubungan jangan ikut di Blok dan juga perhatikan jangan sampai terlalu rapat dengan jalur yang

Langkah selanjutnya setelah kita melukiskan PCB kosong dengan spidol seperti yang diterangkan di atas adalah menyiapkan BAKI atau WADAH dari Plastik. Ingat wadah harus dari plastik atau bahan yang bukan terbuat dari logam, karena bila wadahnya terbuat dari logam nanti akan ikut TERKOROSI oleh cairan FeCl3.

Setelah wadah disiapkan, masukan 150 gr bubuk FeCl3 pada wadah lalu masukan sedikit demi sedikit air panas ( 70 OC ) ke dalam wadah berisi bubuk FeCl3 tersebut dan aduk perlahan lahan agar semua bubuk Ferri Chloride tersebut terlarut dalam air.

Masukan PCB rancangan tadi ke dalam wadah yang berisi larutan FeCl3, gunakan penjepit dari bambu untuk memegang PCB. Kibas-kibaskan PCB di dalam larutan tadi sampai lapisan tembaga pada PCB yang tidak tertutup oleh SPIDOL ikut terlarut dalam cairan tersebut.

Setelah semua lapisan tembaga yang tidak tertutup oleh Spidol menghilang, angkat PCB tersebut dan bilaslah dengan air bersih sampai sisa larutan FeCl3 tidak ada lagi, setelah itu keringkan. Setelah kering gunakan Thinner untuk menghilangkan lapisan SPIDOL yang masih melekat pada PCB, sehingga hasilnya nampak seperti ini.

Agar PCB yang kita buat dapat awet dan tidak mudah teroksidasi oleh udara, maka setelah dilakukan ETCHING maka lapisan tembaga tersebut kita lapisi dengan LAK atau Email atau anda juga dapat menggunakan vernish untuk menutupi lapisan tembaga pada PCB agar tahan lama dan tidak mudah Teroksidasi oleh udara.

Nama Komponen Elektronika

1.Resistor
Tahukah kamu jika resistor adalah salah satu komponen yang paling sering digunakan dalam sebuah rangkaian elektronik, seperti rangkaiannya TV, radio bahkan komputer.
Bagaimana bentuk resistor itu?

Coba perhatikan bentuk dari resistor di atas! Setiap resistor mempunyai garis/ gelang yang berwarna-warni. Warna tersebut menunjukkan nilai hambatan dari sebuah resistor.
Untuk jelasnya mari kita lihat tabel di bawah. Setiap warna menentukan nilainya masing-masing.
Setelah tahu nilai setiap warna, sekarang kita akan belajar mengunakannya. Perhatikan contoh berikut:
Misalnya resistor dengan cincin kuning, violet, merah dan emas. Cincin berwarna emas adalah cincin toleransi. jadi urutan warna cincin resistor ini adalah

- cincin pertama berwarna kuning ………………………………………4
- cincin kedua berwarna violet …………………………………………..7
- cincin ke tiga berwarna merah. ……………………………………….x100
- Cincin ke empat berwarna emas adalah cincin toleransi………….+ 5%
Arti dari toleransi itu sendiri adalah batasan nilai resistansi minimum dan maksimum yang di miliki oleh resistor tersebut. Jadi nilai dari resistor tersebut adalah
= 47 x 100+ 5%
= 4700 ohm + 5%
= 4,7k Ohm + 5%
Nilai toleransi dihitung dengan cara:
4700 x 5% = 235
sehingga,
Rmaksimum = 4700 + 235 = 4935 Ohm
Rminimum = 4700 – 235 = 4465 Ohm
Apabila resistor di atas di ukur dengan menggunakan ohmmeter maka nilainya antar 4465 s/d 4935.

Ada juga resistor yang nilainya dapat berubah-ubah. Nilai itu juga bisa kita yang memilihnya, unik kan. Resistor yang seperti ini biasanya disebut variabel resistor.
Setelah kalian mempelajari bentuk dan macam dari resistor, tahukah kalian fungsi dari resistor?
Jadi Banyak sekali kegunaaan dari resistor seperti:
- Untuk menghambat dan membatasi arus listrik dalam sebuah rangkaian elektronik
- Untuk melindungi rangkaian listrik dari arus yang berlebih
- Untuk membagi tegangan dan masih banyak lagi.


2.Kapasitor

Tahukah kamu bahwa ada sebuah komponen elektronika yang bisa menyimpan muatan listrik .Saat kita sambungkan ke sebuah baterai maka muatan listrik akan tersimpan didalamnya. Dan uniknya saat baterai dilepas komponen ini masih bisa mengeluarkan listrik walaupun beberapa detik saja. Komponen seperti inilah yang disebut kapasitor.
Bentuk kapasitor kebanyakan menyerupai tabung kecil tetapi ada juga yang pipih, seperti terlihat pada berikut:
Sebagai penyimpan muatan listrik sudah tentu kapasitas penyimpanannya ada berbagai macam dari beberapa uF sampai F. Setelah tahu bentuknya sekarang kita akan mempelajari penggunaan kapasitor pada sebuah rangkaian elektronik. Fungsi utamanya adalah menyimpan muatan listrik, untuk filter, pembangkit frekuensi. Untuk mempelajari fungsi ini kita akan membuat suatu percobaan yang menarik. Ikuti langkah-langkah di bawah:

PROJECT:
Langkah 1 : Mari kita buat rangkaian.
Langkah 2 : Siapkan semua komponen yang dibutuhkan.
Langkah 3 : Rangkailah semua komponen sesuai dengan gambar rangkaian.
Langkah 4 : Buka switch 1 (OFF), tekan dan lepas switch 2. perhatikan nyala LED
Langkah 5 :Tutup switch 1 (ON), lepas switch 2. perhatikan green LED.

Sekarang kalian sudah mendapat hasil dari percobaan tentang kapasitor. Dari hasil itu dapatkah kalian menarik sebuah kesimpulan tentang kapasitor.

3.Transistor
Komponen yang satu ini merupakan komponen dasar dari sebuah mikroprosesornya computer. Dalam satu mikroprosesor bisa terdapat jutaan bahkan milyaran transistor, wah….hebat ya. Semakin banyak jumlah transistornya semakin cepat aksesnya.
Apa sih sebenarnya transistor itu?
Transistor merupakan komponen dengan 3 kaki, berbeda dengan resistor ataupun kapasitor yang hanya memiliki 2 kaki. Gambar dari sebuah transistor adalah seperti di bawah:
Setiap kaki mempunyai nama sendiri-sendiri ada emitter, collector, basis. Dan memasangnya jangan sampai salah, karena akan merusak rangkaian. Oh…ya ternyata transistor ada 2 macam ada yang bertipe NPN dan PNP. Perbedaanya terletak pada kombinasi bahannya.
Karena transistor mempunyai 3 kaki maka untuk mengetahui kaki-kainya diperlukan teknik khusus atau bisa juga melihat datasheet yang dikeluarkan pabrik pembuatnya.
Tahukah kalian fungsi dari transistor? Fungsinya diantaranya
- Sebagai switc otomatis
- Sebagai penguat tegangan dan arus

Project dibawah akan membantu kalian memahami penggunaan dan cara kerja transistor.

PROJECT:
Langkah 1 : Mari kita buat rangkaian
Langkah 2 : Siapkan semua komponen yang dibutuhkan.
Langkah 3 : Rangkailah semua komponen sesuai dengan gambar rangkaian.
Langkah 4 : Geser potensio pada posisi paling rendah
Langkah 5 : Tutup switch (ON), geser pelan-pelan VR sampai nilai maksimum, amati perubahan nyala LED.
Tahukah kalian penyebab dari ON/OFF LED. Bisakah kalian menjelaskannya!
Transistor akan aktif saat tegangan di basis cukup besar. Pada percobaan dio atas tegangan di basis kita ubah dari kecil sampai besar dengan mengeser VR

4.IC (Integrated Circuit)
Jika kalian bandingkan ukuran peralatan elektonik zaman dulu dengan peralatan keluaran sekarang pasti perbedaan ukurannya sangat mencolok. Sebagai contoh, computer pada awal ditemukan ukurannya sangat besar, tetapi sekarang jauh lebih kecil (laptop) atau ukuran televisi yang sangat besar sekarang dengan teknologi layer datar maka ukurannya tinggal beberapa centi saja.
Tahukah kamu mengapa kemajuan di dunia elektronik begitu pesat. Ya, itu semua karena ditemukannya IC (Integrated Circuit) atau biasa dikenal dengan chip. Bahan untuk membuat IC disebut semikonduktor. Di dalam sebuah chip bisa terdapat beberapa rangkaian dengan jumlah transistor, resistor dan kapasitor yang bisa mencapai ribuan bahkan jutaan. IC dirancang dengan fungsi yang spesifik dan dalam penggunaannya harus di kombinasikan dengan rangkaian tertentu pula. 
5.LED (Light Emiting Diode)
Pernakah kalian melihat benda kecil yang bisa berkedip-kedip dalam sebuah alat elektronik. Ya, benda kecil semacam lampu yang bias bercahaya itulah yang disebut LED (light Emiting Diode).
Tahukah kamu bahwa warna cahaya yang dihasilkan LED bermacam-macam, ada yang berwarna biru, merah, dan kuning

Sekarang coba cari fungsinya LED untuk apa?
-Penghasil cahaya
-Sebagai indicator/penunjuk jika suatu rangkaian sedang aktif.

Karena kemampuannya menghasilkan cahaya, sekarang banyak lampu hias seperi lampu 17-san, lampu pohon natal yang menggunakan LED.

Sedangkan cara memasang LED yang benar adalah kaki anoda (biasanya kaki yang terpanjang) haruslah dapat (+) baterai.

6.Buzzer dan speaker
Kalian pasti sudah sering melihat alat yang satu ini. Ya! Alat ini digunakan untuk menghasilkan suara. Seperti pada radio, TV, telephone. Alat ini dapat mengasilkan suara karena mempunyai membran yang terhubung dengan magnet dan koil. Koil merupakan lilitan kabel pada sebuah logam biasanya tembaga yang berguna untuk mengahsilkan gaya magnet.
Sinyal listrik yang melalui koil akan mengakibatkan besar gaya magnet berubah-ubah sehingga membran bergetar dan menghasilkan bunyi.

7.Switch

Jika kalian sedang ingin menyalakan lampu atau ingin menonton TV pasti kalian terlebih dahulu menekan sebuah tombol. Tombol inilah yang dimaksud dengan switch.
Apa sebenarnya kegunaan dari switch?
Fungsi utamanya adalah untuk menyambung dan memutuskan aliran listrik dari sebuah rangkaian, sekarang kalian tahu bukan dengan adanya switch maka kita dapat mengnyalakankan dan memadamkan lampu kapan saja.

8.Kipas

Alat yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi bukan. Alat ini dapat berputar layaknya baling-baling pesawat terbang jika kita aliri listrik. Dapatkah kamu menyebutkan contoh alat yang mengunakan kipas?.
Peralatan yang menggunakan kipas antara lain kipas angin yang sering kita pakai saat udara panas atau juga pada CPU sebuah PC sebagai pendingin ternyata juga mengunakan kipas.
Pada kipas terdapat lilitan (koil) yang akan menghasilkan gaya megnet saat dialiri arus listrik. Gaya magnet inilah yang akn menggerakkan kipas sehingga menghasilkan putaran.

Jumat, 28 September 2012

Komponen Elektronika

TUJUAN :
Menjelaskan dan mengetahui karakteristik dari setiap komponen elektronika baik yang
termasuk komponen pasif maupun komponen aktif.
Mengetahui cara menentukan atau menghitung besarnya nilai dari suatu jenis komponen
elektronika.
1. Komponen Pasif
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak memerlukan
sumber tegangan atau sumber arus tersendiri.
Adapun yang termasuk komponen pasif antara lain :
1.1.RESISTOR
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk menghambat arus
listrik.
Resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1.1.1. Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Resistor
memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt
dsb.
Artinya resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan
kemampuan dayanya.
Simbol Resistor Tetap :


Gambar Contoh Resistor [http://www.byexamples.com/ee/images/resistor.jpg]
Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat dilihat atau dibaca dari
warna yang tertera pada bagian luar badan resistor tersebut yang berupa gelang
warna.
Tabel Kode Warna Resistor
WARNA GELANG KE
1 DAN 2 3 4
Hitam 0 x 1 1%
Coklat 1 x 10 2%
Merah 2 x 100 2%
Jingga 3 x 1000 -
Kuning 4 x 10000 -
Hijau 5 x 100000 -
Biru 6 x 1000000 -
Ungu 7 x 10000000 -
Abu-abu 8 x 100000000 -
Putih 9 x 1000000000 -
Emas - x 0.1 5%
Perak - x 0.01 10%
Tidak Berwarna - - 20%
Contoh :
Gambar sistem kode pewarnaan pada resistor [http://online.ctcd.edu/orientation/images/resistorcolor-
code-all.gif]
Keterangan untuk 4 band :
- Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari resistor tersebut.
- Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol).
- Gelang ke-4 menyatakan toleransi.
Misalnya :
Resistor dengan warna : merah hitam kuning perak
Maka nilainya : 2 0 104 10%
Berarti nilai resistor tersebut adalah = 200.000 Ohm atau 200 Kohm dengan
toleransi sebesar 10%.
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 200.000 ± 10%
= 10% x 200.000 = 20.000 Ohm
= 200.000 – 20.000 sampai 200.000 + 20.000
= 180.000 sampai 220.000 Ohm.
1.1.2. Resistor yang Tidak Tetap (Variabel)
Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah.
Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer.
Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.
a. Potensiometer
Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros
yang telah tersedia. Potensiometer pada dasarnya sama dengan trimpot secara
fungsional.
Simbol Potensiometer :
Gambar Potensiometer [ http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7a/Pot-pic.jpg ]
b. Trimpot
Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar
porosnya dengan menggunakan obeng. Untuk mengetahui nilai hambatan dari
suatu trimpot dapat dilihat dari angka yang tercantum pada badan trimpot
tersebut.
Simbol Trimpot :
Gambar Trimpot [ http://www.navatekindia.com/images/Trimpot.jpg ]
1.2.KAPASITOR
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan
muatan listrik atau energi listrik. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada
kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Seperti halnya hambatan, kapasitor
dapat dibagi menjadi :
1.2.1. Kapasitor Tetap
Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang mempunyai nilai kapasitas yang tetap.
Simbol Kapasitor Tetap :
Kapasitor dapat dibedakan dari bahan yang digunakan sebagai lapisan diantara
lempeng-lempeng logam yang disebut dielektrikum.
Dielektrikum tersebut dapat berupa keramik, mika, mylar, kertas, polyester
ataupun film. Pada umumnya kapasitor yanng terbuat dari bahan diatas nilainya
kurang dari 1 mikrofarad (1mF).
Satuan kapasitor adalah Farad, dimana 1 farad = 103 mF = 106 mF = 109 nF =1012
pF.
Untuk mengetahui besarnya nilai kapasitas atau kapasitansi pada kapasitor dapat
dibaca melalui kode angka pada badan kapasitor tersebut yang terdiri dari 3 angka.
Angka pertama dan kedua menunjukkan angkaatau nilai, angka ketiga
menunjukkan faktor pengali atau jumlah nol, dan satuan yang digunakan ialah
pikofarad (pF).
Contoh :
Pada badan kapasitor tertulis angka 103 artinya nilai kapasitas dari kapasitor
tersebut adalah 10x103 pF = 10 x 1000 pF = 10nF = 0,01 mF.
Kapasitor tetap yang memiliki nilai lebih dari atau sama dengan 1mF adalah
kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor ini memiliki polaritas (memiliki kutub positif
dan kutub negatif) dan biasa disebutkan tegangan kerjanya.
Misalnya : 100mF 16 V artinya elco memiliki kapasitas 100mF dan tegangan
kerjanya tidak boleh melebihi 16 volt.
Simbol Elco :
Gambar Kapasistor tetap [ http://www.splung.com/fields/images/capacitors/capacitors.jpg ]
1.2.2. Kapasitor Tidak Tetap
Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi atau
kapasitas yang dapat diubah-ubah. Kapasitor ini terdiri dari :
a. Kapasitor Trimer
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar
porosnya dengan obeng.
Simbol Trimmer :
Gambar Trimer [ http://www.antrak.org.tr/gazete/072002/trimer_dosyalar/image015.jpg ]
b. Variabel Capasitor (Varco)
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros
yang tersedia. (bentuk menyerupai potensiometer)
Simbol Varco :
1.3.DIODA (PN Junction)
Dioda merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantar arus listrik dan
tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda adalah Germanium
(Ge) dan Silikon/Silsilum (Si).
Dioda terdiri dari :
1.3.1. Dioda Kontak Titik
Dioda ini dipergunakan untuk mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi
rendah.
Contoh tipe dari dioda ini misalnya; OA 70, OA 90 dan 1N 60.
Simbol Dioda Kontak Titik :
1.3.2. Dioda Hubungan
Dioda ini dapat mengalirkan arus atau tegangan yang besar hanya satu arah.
Dioda ini biasa digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan.
Dioda ini memiliki tegangan maksimal dan arus maksimal, misalnya Dioda tipe
1N4001 ada 2 jenis yaitu yang berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V.
Simbol dioda hubungan sama dengan simbol dioda kontak titik.
1.3.3. Dioda Zener
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah
kerja reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas tegangan.
Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya. Misalnya 12 V, ini
berarti dioda zener dapat membatasi tegangan yang lebih besar dari 12 V atau
menjadi 12 V.
Simbol Dioda Zener :
Gambar Dioda Zener
[ http://img.alibaba.com/photo/11418809/0_5w_Series_Glass_sealed_Zener_Diode.jpg ]
1.3.4. Dioda Pemancar Cahaya (LED)
LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode (Dioda Pemancar Cahaya).
Dioda ini akan mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan sebesar 1,8 V dengan
arus 1,5 mA. LED banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga
(display).
Simbol LED :
Gambar Dioda [http://www.disco-or.com.pl/disco/images/stories/oswietlenie/led/diodaschemat.
jpg]
1.4.TRANSFORMATOR
Transformator disingkat dengan Trafo. Trafo terdiri dari dua buah lilitan yaitu lilitan
primer dan lilitan skunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya medan listrik,
yang dapat digunakan untuk menaikan atau menurunkan tegangan listrik AC.
Simbol Trafo :
Gambar Trafo [ http://www.transformator.sk/image/web/17.jpg ]
1.5.RELAY
Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay
terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus
listrik yang mengalir melalui lilitan.
Susunan kontak pada relay adalah:
Normally Open : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik.
Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik.
Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan
membuat kontak lainnya berhubungan.
Simbol Relay :
Gambar Relay [ http://www.germes-online.com/direct/dbimage/50304012/Power_Relay.jpg ]
2. KOMPONEN AKTIF
Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya memerlukan
sumber arus atau sumber tegangan tersendiri.
Yang termasuk komponen aktif antara lain :
2.1.TRANSISTOR
Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor Unipolar.
Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan kutub (seperti pada
gambar 1).
Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah persambungan kutub
(seperti pada gambar 2).
Transistor biasa terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing diberi nama: emitor, basis
dan kolektor.
Transistor bipolar dapat diibaratkan dengan dua buah dioda yang tergambar pada gambar
1.
Simbol Transistor :
Gambar Transistor
[ http://www.made-in-china.com/image/2f1j00QTtElyrFRaQmM/Transistor-2SA-2SB-2SC-2SDS2000-
BU-Series-.jpg ]
Untuk mengetahui kaki-kaki transistor lebih mudah dengan melihat data book transistor
yang mencantumkan kaki-kaki transistor. Dan untuk mengetahui kaki-kaki transistor
dengan menggunakan multitester akan dibahas pada bab II.
Transistor unipolar adalah FET (Field Effect Transistor) yang terdiri dari JFET kanal N,
JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET kanal P.
Simbol Transistor Unipolar :
Gambar Transistor Unipolar
[http://www.semicon.toshiba.co.jp/ICSFiles/artimage/2006/11/21/ec_trantopic/eye200505_02_1.gi]
2.2.THYRISTOR
Thyristor disebut juga dengan SCR ( Silicon Controlled Rectifier) dan banyak
digunakan sebagai saklar elektronik. Gambar diskrit dan simbol SCR ditunjukkan dengan
gambar dibawah ini :
Gambar THYRISTOR [ http://www.pc-control.co.uk/images/thyristor1.jpg ]
Thyristor ini akan bekerja atau menghantar arus listrik dari anoda ke katoda jika
pada kaki gate diberi arus kearah katoda, karenanya kaki gate harus diberi tegangan positif
terhadap katoda.
Pemberian tegangan ini akan menyulut thyristor, dan ketika tersulut thyristor akan tetap
menghantar. SCR akan terputus jika arus yang melalui anoda ke katoda menjadi kecil atau
gate pada SCR terhubung dengan ground.
2.3.TRANDUCER
Tranducer adalah pengoperasian kerja suatu rangkaian yang lebih mudah diukur atau
dikendalikan oleh besaran listrik, yaitu tegangan dan arus dimana terjadi perubahan dari
suatu besaran ke besaran lainnya.
Adapun komponen elektronika yang termasuk ke dalam tranducer ialah :
2.3.1. LDR (Light Dependent Resistance)
Yaitu resistor yang dapat berubah-ubah nilai resistansinya jika permukaannya
terkena cahaya. Kondisinya ialah jika terkena cahaya nilai resistansinya
kecil,sedangkan jika tidak terkena cahaya (kondisi gelap) maka nilai resistansinya
besar.
Simbol LDR :
Gambar LDR
[ http://img.alibaba.com/photo/11285760/Cds_Photoconductive_Cell_Photoresistor_LDR.jpg ]
2.3.2. NTC (Negative Temperature Coeffisient)
Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan
temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya
kecil dan sebaliknya bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya
semakin besar.
Simbol NTC :
2.3.3. PTC (Positive Temperature Coeffisient)
Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan
temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya
semakin besar sedangkan bila temperaturnya makin rendah maka nilai
resistansinya pun semakin kecil.
Simbol PTC :
Gambar Negative Temperature Coeffisient dan Positive Temperature Coeffisient
[ http://vvi.no/interactive/ressurser/reguleringsteknikk/kap6/1_MaalTeknikk_page_238_5.45.jpg ]
Template by Berita Update - Trik SEO Terbaru. Original design by Bamz | Copyright of Diblog Rontog Elektro.